Istanaku
Di pagi yang cerah aku melihat seorang anak. Ia tinggal di seberang rumahku, rumahnya sangat mewah. Terkadang aku iri dengan tetanggaku itu. Lalu aku melihat anak tersebut keluar dari rumahnya lalu aku memanggilnya "Heiii yang ada di seberanggg keluarlah sebentar". Lalu anak tersebut keluar dan bertanya "Ada apa kau memanggil aku?".
dan aku menjawab "Siapa namamu? dan dari mana asalmu?". Dan ia menjawab"Namaku Riska aku dari Jakarta". Aku hanya terdiam dan langsung meninggalkan anak yang bernama Riska itu.
Esok paginya Riska pergi ke rumahku. Riska mengetok pintu "tok tok tok permisii". Lalu aku menjawab "Iya sebentar". Dan aku membukakan pintu sambil bertanya "Kamu ngapain ke rumahku Riska?". Aku ingin bertanya" Mengapa kemaren meninggalkanku begitu saja?, sedangkan aku baru ingin berkenalan denganmu. Maafkan aku Riska kemarin aku sangat iri denganmu kamu punya rumah yang mewah, mobil, mainan. Sedangkan aku, rumahku hanya biasa-biasa saja tidak semewah yang kamu punya Riska. Riska pun menjawab "Kau tak perlu iri kau pergi saja kerumahku kita bermain bersama kita bisa jadi sahabat kan?. Terima kasih Riska aku hanya ingin berteman dengan teman yang benar benar setia denganku apakah kau akan selalu menemaniku? Rska menjawab aku akan mengambil janjimu itu dan kita akan bersahabat selamanya.
Pada hari Minggu aku menatap rumah Riska yang mewah. Aku baru sadar bahwa ini rumahku dan disana rumah Riska aku harus banyak bersyukur. Masih banyak orang orang yang tidak memiliki rumah. Rumahku istanaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar